Friday, December 29, 2017

Dua Siang Terakhir di 2017

Luka , Bahagia, Belajar, Hikmah, Orang baik, Teman berkhianat, Kesalahan diri, Kehancuran, Sakit hati, rindu, jiwa tenang, rusak


Semua noktah terjadi begitunya saja
Tahun 2018 harus makmur secara kekayaan lahiriah maupun batiniah
Harus ! Bismillah !

Benar seseorang pernah bilang, 2017 Aslamiyah menjadi tahun penuh belajar, full

Terimakasih Tuhan untuk kesempatan hidup

Aku bahagia :)

Bekasi, 30 Desember 2017
Diantara hingar bingar tender yang belum terselesaikan

Sunday, December 3, 2017

Secangkir Kopi bersama Papa di Minggu Sore

"Hidup hanya perlu membawa dua hal : "Rasa Malu" dan "Rasa Kasihan / Empati)
- Papa Indra 03 Des 2017


Sudah sangat lama sekali gelas gelas kopi tidak menjadi pendengar dari diskusi singkat kami , ya..aku.. ya papa.. , tapi sore ini berbeda, kami banyak bicara tentang hidup, tentang kehidupan, dan tentang menghidupkan

Papa bilang, dulu dia sangat perasa, hingga banyak orang yang menilainya tidak berperasaan, aneh bukan? , tapi realitanya memang seperti itu, analogi bersebrangan. Seperti keberadaan Tuhan yang jelas ada, namun banyak yang malah tidak melihat KeberadaanNya.

Kata papa, kata-kata sifat itu hanya bisa di rasa, bukan untuk dilihat dan dipertanyakan. Dari perasaan itu kita bermetafora.

Rasa Malu membawa kita malu jika melakukan hal-hal tercela, sehingga kecil kemungkinan kita melakukan banyak kesalahan sesuai Ajaran-Nya,  serta secara otomatis menyadari bahwa kita Malu di Hadapan NYA,

Rasa Kasihan membawa kita menjadi manusia yang memiliki hati, menghidupkan jiwa, dan memperluas persaudaraan, sehingga tidak timbul kesombongan , keangkuhan, yang merusakkan.

Papa, laki-laki yang sebenarnya ku kagumi diam-diam
dan satu waktu dulu "pernah" ku benci diam-diam

Semoga Papa selalu sehat..

Karena "calon" pendampingku masih butuh ditemani diskusi bersama secangkir kopi seperti sore ini.

Trimakasih Pa

Graha Prima, Bekasi , 03 Desember 2017 

Friday, November 17, 2017

Untuk kamu yang membuatku menangis dan merindu

Genangan bekas hujan tadi sore masih banyak tersisa..
Sama seperti sisa cerita yang berusaha di wujudkan tapi tidak relevan lagi dengan keadaan
Semoga kita selalu bisa baik dengan saling berdoa

Aku masih menikmati luka yg tercipta hebat
Doakan aku sembuh


Saturday, November 11, 2017

Titik Minus Derajat 3

Tuhan ..

Terima Kasih karena tidak pergi dan memberiku luka yang sama, di tempat yang sama

Hanya dengan ketajaman dan perih yang sedikit berlebih..

Semoga Tuhan menjagamu.. menjagamu.. menjagamu.. dan menjagaku..

Sudah lihat langit hari ini?
Dia tidak berubah, memori yg disengaja ataupun dipaksa Dia juga tahu.

Sudah lihat langit hari ini?
Disana awan tetap putih, sama seperti kemarin.

Tapi ini Novemberku..
harusnya penuh hujan

bukan penuh sendu dan rindu..

Buat kamu

Tuesday, October 31, 2017

Tangan Diana Mau Di Potong

“Javits, kamu mau beli es bubur sum sum gak?”, kata Dian dengan mata yang sok sok an dibuat berbinar. “Mau, tapi uang jajan aku udah abis”. Es bubur Sum-Sum selalu jadi andalan anak anak TPA dan Anak Asrama tiap sore, selain Bubur putih yang terbuat dari tepung beras dan disiram santan juga air gula, yang nggak kalah jadi rebutan adalah mutiaranya yang pink.

Pernah ditulis kan sebelumnya, bahwa 90% kekacauan yang terjadi di masa itu, sumbernya adalah Dian. Lalu tragedi itu pun terjadi, “Yaudah aku yang beliin, sini bantuin aku”,kata Dian somse alias sombong sekali.

Dengan tangan mungilnya yang berwarna gelap, Dian mengetuk ketuk kunci pengaitnya, dan terbukalah kotak amal masjid At-taqwa itu, bener bener kotak amal yang kita colong. Bukan karena saya ini anak baik, tapi perasaan gak tenang aja takut diomelin Ummi , bukan takut diomelin Allah, anak kecil mana ngerti.

“Dian, kayanya jangan deh, sebentar lagi TPA nya masuk, Ummi pasti datang”, ujarku. “Nggak akan ketahuan”, maish dengan nadanya yang somse. Karena perasaan peri mungil javits ini sudah nggak enak, pergilah aku ninggalin Dian yang masih heboh nutup lagi kotak amalnya. 

Kalau maling baik sih gitu, isinya banyak di dalam, yang di ambil sebutuhnya aja, sebutuhnya beli es bubur sumsum, 400 perak.

Celakanya, pas menutup kuncinya, kepergok Ummi dari jarak nggak lebih dari 1 Meter, dengan jurus jewer klewer nya, ditarik lah Diana pulang ke Asrama, di sidang. 

Awalnya dihukum bersihin kamar mandi, setelah selesai Diana di sidang abis, puluhan anak asrama di kumpulin, buat ngeliat tangan Dian yang mau di potong.

Ngerasa bersalaaah banget saat itu, gak mau ngeliat dari jarak dekat, pisau gagang hitam udah di taruh tepat di atas tangan Dian, terus Ummi numpahin Betadin di Tangannya Dian. Dalem hati gue kira tangannya udah kepotong. 

Nangis jejeritan si Dian, dan dia janji teriak teriak, sumpah sumpah gak akan nyolong duit kotak amal lagi. Gini nih drama konyol  nya :

Ummi    : Ayo Dian ngaku kenapa Mencuri kotak amal?! (dikasih tanda seru supaya ada efek marah)

Dian       : Dian mau jajan Ummi, ampphuuunn (sambil keluar ingus nya akibat nangis)

Ummi    : Kenapa jajan terus, Ummi potong ni tangannya ya ?!!

Dian       :  Jjjjangan Ummi, nanti Dian gak bisa Mandi (sumpah yang dia fikirin Cuma karena ga bisa Mandi,  konyol ni anak)

Ummi    : Ummi potong ni tangannya !!? kalau besok mencuri lagi!

Dian       : Engghhaakk Ummhii.. Dian besok gak nyuri kotak amal laghiiii (Ini gue yakin dulu Dian bener-bener ngerti kenapa dia milih ngomong kata kata ini, karena dia janjinya gak akan nyuri kotak amal lagi, dia nyurinya yang lain, yang duit mbak mbak asrama di atas lemari lah, yang makanan gue lah , huft)

Abis itu syahdu banget, tangan dian gak jadi di potong, tapi dia  dihukum bersihin masjid, tapi dibantuin Bang Karyadi (marbot masjid), yang berakhir dengan si Dian jadi Mandor, dan bang Karyadi yang ngebersihin seperti biasanya ,


Duh ! Dian !

Kamu yang datang di penghujung Rindu

Sudah jutaan detak jam tangan berlalu,
Memori membawaku kesana
Pada Tahun dimana kita pertama berbincang
Ya, tentang kopi..
Meskipun kali ini tentang Kopi tanpa Filosofi

Masih dengan rasa yang sama,
hanya di bumbui pedih yang semakin menjadi
Pedih yang meracuni tulus itu menjadi sebuah buruk benci

Kamu, masih seseorang yang sama
Seseorang yang selalu berhasil membuatku teralihkan dari rutinitas hari-hari yang sudah memulih semenjak kita saling menghancurkan

Jangan datang jika hanya tidak ingin kehilangan pemuja
Karena aku bukan Hamba kamu

Jangan menyapa jika hanya sekedar mengusir bosan
Karena aku bukan hiburan

Jangan datang apalagi di masa seperti ini
Masa nya aku menginginkan di rindu dan merindu terhujam

Ketikan ini untukmu
Yang kebiasaan datang di penghujung rindu
Yang tak pernah sempurna menyematkan rasa

Ruang Kerja Pagi Ini -
Bekasi
01 November 2017 10 Pagi

Friday, September 29, 2017

JURUS “EKHEEMM” AYAH NURDIN


Seorang anak perempuan sudah pasti dekat dengan sosok ayahnya, termasuk aku.
Ayah Nurdin berasal dari Suku Sunda, itu yang menjadikan berarti kenapa Nilai Bahasa Sunda ku selalu bagus (Iyalah.. tiap tugas Bahasa Sunda memaksa Ayah untuk mengajari), jika ada kata yang lebih dari “Aku Bersyukur menjadi anak Ayah” , pasti sudah ku pakai kata itu.

Biasanya saat kepergok ayah secara langsung melakukan kesalahan, ayah nggak langsung marah, ayah hanya berdehem “ekheemm” dengan efek efek batuk kecil, setelah itu kita anak-anak ayah langsung sigap dan lari tunggang langgang.

Tahun 2005, kami anak anak ayah tidak ada yang diperbolehkan menggunakan Handphone, karena menurut Ayah hal itu banyak hal negatif nya. Tapi Javits adalah Javits si gadis keras kepala dan selalu mau terlihat berbeda.


Sepulang sekolah siang itu aku berjalan kaki menuju pulang, sembari asyik mengetik SMS melalui handphone, tiba tiba berpapasan dengan Ayah di perjalanan, dann cukup dengan jurus “Ekheem” nya, sontak membuatku kaget dan melemparkan handphone spontanitas ke jalanan. Tidak sampai disitu, ternyata terpental ke Got kecil, no expression but afraid. Satu kalimat dalam hati teriak : “AYAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH GRRRRRRRRRR”

Ketika Ayah Menunda Berangkat Kerja



Pagi-pagi selalu rusuh di Asrama, apalagi kalau di hari Senin sampai Sabtu, semua orang sibuk ngantri buat mandi, buat nyiapin buku, Ibu Masak (Sebutan buat yang bantuin Ummi di Dapur) yang teriak teriak nyuruh makan, sampek piket pagi hari juga rusuh.

Kebetulan saya bagian piket Teras waktu itu, bagian ngepel lantai. Dengan kerusuhan yang sama gue kebelakang buat nyari pel lantai, karena grasak grusuk gak tau ada sebungkus plastik warna hitam yang di dalamnya paku-paku sudah expired alias berkarat semua.

JLEPPPPP aja , nancep di kaki yang imut banget ini, ya memang masih imut karena saya masih kelas 3 SD, eh 4 deng .. eh gatau lah 3,5 kali. Sebenernya saat itu gue gak ngerasa sakit sakit amat, tapi yang bikin nangis jejeritan adalah TERIAKAN MBA LUPITA , itu orang panik dan gue ikutan panik, langsung nangis kenceng sampai ayah Nurdin yang tadinya udah siap berangkat kerja, mendatangi kerusuhan kita.


Itu paku gede langsung di cabut sama ayah Nurdin, dan gue makin nangis kejer karena liat darah, bukan karena sakit. Adalah sebuah momen yang paling saya ingat adalah : karena gak bisa jalan, akhirnya sama ayah di gendong.. hahahahahaha.. antara nahan sakit, maluu sama tersipu...... anakk ayaaaahh nurdiinnn.. kamiii semuaaaa sayaaang ayahhhhhh !

Ayunan Paling Kuat Sepanjang Masa


TIAP SORE banyak mainan yang bisa kita mainkan, ada sebuah ayunan kecil hadiah kebaikan hati dari Ummi Laila sama Ayah Nurdin buat semua anak anaknya. Sehabis piket biasanya kita semua punya waktu main di halaman.

Banyak permainan yang kita mainkan sebenarnya, tergantung sore ini sedang musim permainan apa. Kadang Galasin, Petak Umpet, Tepok Nyamuk, Bola bekel, kasti, karet,sampek 12 Jadi patung, sumpah kalau dipikir pas udah sebesar ini,  itu permainan 12 jadi patung adalah permainan yang paling nggak jelas manfaatnya, dalam permainan itu semua pemain jadi patung terus dihitung sebanyak 12 kali, yang jaga ngeledekin yang jadi patung gak boleh sampe ketawa. Ya Allah, absurd amat !

Dari semua permainan itu,  kursi Ayunan adalah singgasana yang paling jadi rebutan oleh semua anak anak di Asrama, melebihi semua permainan apapun yang ada di musimnya. Ayunan Besi duduk berhadapan dengan ukuran 0,9 x 1,5 x 1,7 meter, dengan cat warna warni kayak pelangi, di buat main ayunan sam 8 orang sekaligus gila !, itu kerjaan kami setiap sore, berebutan singgasana untuk jadi 4 orang paling beruntung, karena yang 4 orang lainnya berdiri di pintu ayunan.

Ayunan itu udah beberapa kali putus, besinya udah lapuk. Ummi Laila sering ngomel kalau ayunan sekecil itu di naikin 8 orang, inget banget waktu itu bulan April (Karena bertepatan sama Ultah anak cowok kelas 4 SD yang waktu itu saya taksir wkwkw)  , tapi lupa tahun berapa itu ayunan putus pertama kali, itu ada 8 orang yang beruntung lagi main ayunan sekenceng kencengnya, trus anjlok dan putus.


Dian yang pertama kali dimarahin Ummi Laila, disusul 7 orang lainnya, karena dari banyak kerusuhan yang ada di Asrama, 90% sumbernya dari Dian, gak lain .. gak bukan. Akhirnya ayunan nya di Las sama Ummi dan Ayah, dipanggil abang las nya sama. 3 bulan kemudian ayunannya rusak lagi, abang Las nya sabar banget, di pertemuan yang kesekian kalinya dia datang bawa besi segitiga gitu, trus di Las berulang kali sama si Abang, itu bertahan lama banget, setelah itu disebut 

Ayunan Paling Kuat Sepanjang Masa, sepanjang generasi, tapi gak sedalam samudra Antartika.

PROLOG

INI CUMA KISAH

"Karena di Balik Kesedihan ada Kebahagiaan

Dan Dibalik Udang ada Saus Padang"

Assalamualaikum wr. wb..
Bismillahirrahmanirrahim..

Karena ke empat orang tua saya selalu mengajarkan segala sesuatu dimulai dengan bismillah maka saya harus memulainya dengan bismillah. Bukan terkesan terpaksa, tapi saya gak mau jadi durhaka aja dengan tidak mengikuti ajaran orang tua.

Disebuah tempat di tengah kota, 
Hidup kami gak ada kota kota nya amat ! Aneh, terbelakang, tapi menyenangkan.
Cerita yang udah pernah saya curhatin ke temen temen kantor, ke mantan mantan pacar, ke pacar, ke calon suami yang gak jadi, sampe ke tukang kebun istana negara.

Karena ngerasa ini cerita unik yang nggak semua orang seberuntung saya, saya mau diary in di elektronik diary ini ! semoga google ga bangkrut sehingga diary elektronik ini gak ilang.


Wassalammualaikum wr wb
Alhamdulillahirabbil alamin 

(kata Ayah Nurdin, penutupan harus begitu)

Saturday, September 23, 2017

Coretan Malam Equinox

Ada wanita yang mau pura pura lupa untuk setiap janji yang saling di sepakati oleh pasangannya..

Janji untuk saling menyeimbangi, untuk saling mendukung, dan untuk saling percaya.

36 derajat celcius lebih untuk setiap marah atau curiga yang tumpah meruah, membabi buta, meradang,  dan marah itu ukan hanya kamu, tapi kita yang setinggi itu.

Yang tidak bisa disamakan dengan fenomena equinox adalah, Dia berlalu hanya dalam sehari dan mengulangnya lagi sesuai perkiraan BMKG
, Sedangkan kita? .... mungkin menjadi akhir dari segalanya..

Segalanya?
Apanya?

Untuk hubungan yang tanpa sengaja hancur bahkan meski belum sempat terjalin?

#MenangisDiFenomenaEquinox
#KitaTerlaluPerasa
...............

Saturday, June 3, 2017



Gegap gempita.. hingar .. luka.. asa.. bahagia.. samar.. sendu..

Tiada hal yang menutup luka selain obat penyembuhnya.. kita tidak bisa memilih secara acak . obat mana yang menjadi penyembuh...

Sama hal nya dengan memilih pertemanan.. pasangan.. tidak bisa memilih secara random tiap tiap mereka yang menjadi se siapanya..

Tapi.. luka juga bisa tidak terpulihkan dengan obat 'nya' .. lantas.. fikir langsung serta merta mencari alternatif lain untuk menjadikannya pulih dan sempurna..

Tapi juga. . saat pertemanan.. pasangan tidak berhasil mencapai titik nyamannya? haruskah lantas berfikir mencari kawan lain? kawan yg seharusnya bisa menjaga sesuatu hal yg bisa dijaga..


Dari aku..
Seseorang yang banyak sekali berkeluh

Sunday, May 28, 2017

Hujan Mendukung Senduku

Image result for hujan

Aku iri pada rintik hujan , yang dapat turun pasrah ke bumi tanpa ada penolakan apapun.
Aku iri pada angin, yang bisa tetap berdzikir pada-NYA sesuai dengan pergerakannya yang tidak mematikan.

Pagi ini begitu berbeda dari pagi-pagi yang lainnya
Masih di ruang yang sama.. masih di ruang kerja yang sama..
Masih melalui perjalanan yang sama.. Masih dengan aroma yang sama

Yang membuatnya berbeda hanyalah hati yang terasa tidak biasanya
Mereka menasihatiku untuk tetap menjalani sepenuh kuat yang ku miliki
Tapi .. sampai mana kuat itu ada?

Setelah segala hal yang terjadi.. Pesakitan itu dibuatnya...
Masih ku titipkan doaku untuk sebuah bayangan disana
Ku semoga kan untuk bahagia nya.. Suksesnya.. Tenangnya
Meski pandir memang jika tak merasa berbeda apapun juga..

Ku buka lagi lembaran catatanku tentang "Untuk kamu yang Patah hati"
kali pertama harus ku buat diriku sesuai catatan itu.
Semoga tidak ada kali kedua setelahnya..

Semoga bahagia dan keberkahan milik kita,
Insan yang berusaha menerima dan menjalani titah-NYA di bumi ini

Tidak terlupa juga,
ternyata.. hujan mendukung senduku.. rintiknya tidak berhenti sejak air mata ini tetumpah tak tertahankan...

Allah.. I'm begging you
Please make my life so true

Untuk kamu,
Yang akhirnya menyakiti dan kutinggalkan pergi
Bekasi, 29 05 17

Untuk kamu yang pernah datang

"Untuk kamu yang sengaja datang , menyelipkan sejumput bahagia, dan menorehkan begitu banyak luka..

Apa bahagianya jika 2 insan tidak berhenti untuk saling menyakiti?

Metode apa yang perlu dijadikan sandaran untuk itu?

Saat ini , aku terluka .. ku semogakan sendiri agar dirinu punya nurani..

Bahagialah..
Tidak mungkin juga aku tidak mengingatmu..
Ingatku.. memang aku selalu di buatNya patah hati di bulan bulan begini.


#Goresan
28 May 2017

Thursday, May 25, 2017

Dik Namanya adalah Hidup 2

Aku berhenti menggigit bibirku sendiri lantaran 'Ustadz' ini tiba-tiba menohok aku dengan ceramahnya, iya dik, kakak sedang melalui tarhib Ramadhan , "Tuhan akan memberikan ujian yang terus menerus sama kepada hambanya, jika hamba tersebut tidak pernah menuntaskan ujiannya, analogi nya seperti seorang murid yang selalu gagal ujian Kimia, kemudian sang guru pasti akan terus memberikannya soal soal untuk ujian Kimia, kalau pun ada tambahan Ujian Biologi, pastinya.. ujian Kimia tidak akan bisa dirubah menjadi soal-soal Bahasa Jepang"

Baiklah dik, kakak akan melanjutkan bercerita tentang orang tua kita, ngomong ngomong , kakak itu hampir tidak bisa mengingat masa kecil kakak bersama orang tua kita, kakak hampir tidak bisa mengingat kapan saat kakak meminta sesuatu ke orang tua kita.

Oh ya, kakak ingin bercerita kepadamu bahwa pekerjaan kakak kali ini sangat menyenangkan, 2 hari lalu baru saja kakak bertemu dengan keluarga K*lla, iya.. keluarga dari W*k*l P*e***en kita, kawan kerja kakak bilang bahwa dia ini seorang milyader, seseorang yang sudah di takdirkan untuk "kaya" materi. Kamu harus tau dik, apa yang kakak rasakan malam itu, kakak mengingat kamu.. kakak mengingat cara mu membantu kakak mengaduk semen, memasang batako, menaiki tangga untuk memasang asbes untuk mewujudkan mimpi membangun rumah sederhana kita, meskipun kamu perempuan pula, dan juga kakak mengingatmu harus masak pagi-pagi , menyuci tumpukan pakaian, lantas mengantar kakak ke stasiun kereta untuk memulai mengais rizki.

Kenapa ya dik, apa ya hikmah untuk kita saat kita di takdirkan untuk menahan rasa lapar saat itu, dan dengan mata yang sama, kakak harus menyaksikan para milyader ini menghabiskan hartanya untuk ber botol botol alkohol , kepuasan birahi, kepuasan sesaat. Tidak kah Tuhan adil ya dik untuk urusan kita kali ini?

dan Dik, mimpi kakak belum sepenuhnya sempurna..
Kamu tau? sepertinya hati kakak ini hampir mati untuk urusan yang dinamakan 'cinta'
Kakak gagal ke sekian kali, semoga kamu tidak juga mengalami rumit yang sama seperti yang kakak alami.
Bagaimana mungkin seseorang yang 'katanya' bisa mendapatkan laki-laki yang sempurna, kenyataannya malah mendapatkan luka yang sempurna.

Baiklah dik, kali ini .. cukup sekian..
Kalau pun adik membaca ini suatu waktu..
Adik akan mengerti mengapa kakak tidak banyak bicara kepada mu
Tidak juga banyak bicara kepada keluarga kita

Kakak menahan banyak
Sebanyak luka yang masih basah di hati

Kakak
26 Mei 2016 , 12:56

Friday, May 19, 2017

DIA SI SUBANG

Sesungguhnya .. menulis disini itu lebih menenangkan dan menyenangkan  dibandingkan media lainnya .. 

Ini adalah nama ke sekian yang akan ku bagi kisahnya dengan kamu blogi ..

"Aku menyukai caranya memperlakukan Ibunya, serta merta menggiring benak ku untuk membayangkan tentang mu, membayangkan selembut itu perlakuan mu kepadaku" -Javits



Seperti malam malam sebelumnya, ini berlangsung sama semenjak 2 bulan lalu, ya ! pulang larut dari kantor .. dan berangkat pagi dari rumah ...
Aku bukan penghafal yang baik, sebabnya aku baru dapat mengingat namanya setelah ke sekian kali pulang kerumah diantar oleh taksi biru nya ...
Perbincangan dengan dia itu selalu menyenangkan, aku selalu lupa lelahku saat aku memulai bincang.

Waktu berlalu, dan aku mulai ketergantungan selalu di antar oleh nya.. aku menunggu momen momen bercerita, tentang hari kerja, tentang kawan dekat yang jadi tidak dekat , bahkan tentang si Palembang itu..

Sini kuberi tahu,
Sikapnya sangat ramah, lembut dan sopan..
Belum lagi dia sangat menghormati ibunya.

Hampir tak ada cela, kecuali sebuah hal...
Nanti kamu ku beri tau... sekarang aku sangat mengantuk.....

Daaa

Thursday, May 18, 2017

Dik, namanya adalah hidup !

Selalu dan selalu ada hal yang tidak stabil saat beberapa kata berhasil terketik dan tertoreh di layar blog ini,

Kebenarannya, kita diberikan fikiran, hati, akal, dalam waktu yang bersamaan adalah untuk memilih. Kapan yang kita lakukan itu sebuah kebaikan, kapan tidak.

Oh ya, aku tidak tahu berapa banyak ku ciptakan luka seiring detik hariku berlalu, mungkin perlu ku buat notebook untuk meminta maaf ku satu persatu, agar tidak semakin merumitkan alur hidup sementaraku di Planet yang bernama Bumi ini.
-------

Dik, baiklah..
Kakak akan memulai ketikan ini untukmu, .. tentunya hanya yang berhasil muncul dari memori ku..
Akan kumulai dari wanita itu, wanita yang berhasil melahirkan, merawat, dan menjaga .

Tidak sebanyak kamu memang ku kenal sosok itu, tidak juga sebanyak kamu rasa sayang yang ku punya untuk dia, itu harus jujur ku akui..
Tapi dik, kebenarannya.. banyak hal yang jadi lebih mudah saat melihat dia tersenyum dan tanpa mengeluh, Rasa sakit memang lumrah adanya, terlebih rasa sakit yang di dera ku selama puluhan tahun ini, Dik, tetaplah.. itu namanya dendam.. dendam kakak.. Kakak ingin di sayang dengan bahasa sayang yang kakak pahami..

Kakak masih ingat betul saat mata kecil kakak menangkap pertikaian itu, Kakak masih ingat betul bagaimana dia menangis dan menjelaskan semuanya pada anak 2 tahun, ya .. anak itu adalah kakak..

Entah, kenapa kakak masih menyimpan memori itu, memori pertikaian kedua orang tua kita dulu, kakak menyukai cara mama tersenyum dik,

Dibumbui dengan hal manis juga tentunya,

Dik, namanya adalah hidup..

Kakak akan teruskan lagi nanti ya.. tetaplah disana..

Tuhan Yang Mana Yang Mencipta Patah Hati


"Aku tidak menyalahkan angin dan sepi, yang menyeretku sejauh ini, aku hanya terduduk patah hati untuk perasaan yang seharusnya indah, dan sebenarnya siapa Tuhan yang mencipta Patah Hati yang berulang ini?" 
 -Javits Ashlamiyah, 11 April 2017-


Patah Hati ? Ini Dia Obatnya

Kapan pun aku memejamkan dua bola pengelihatan ini, saat itu pun rasa tertusuk itu mengganggu , apakah ini sudah bisa dikatakan masa dimana hidup terasa seperti tidak?
1..2..3...4....... 14 dan entah di bilangan ke berapa angka itu berhenti dan hati tertata bahagia, atau mungkin fitrahnya adalah tetap terasa tidak menenangkan ?

Jika Tuhan yang mencipta bahagia? maka apakah Tuhan yang di agungkan itu ? apakah Tuhan yang sama dengan yang mencipta patah hati?

Tuhan yang samakah dengan Tuhan yang terus menerus menempatkan aku dalam ambang 'kerumitan' versi ku? , Ya Ampun ! itu terdengar seperti hamba bodoh yang tidak lagi teringat teori teori pelajaran ruhani yang juga ada di buku buku Agama Sekolah Dasar. isinya ( Allah selalu bersama Hamba-NYA yang sabar)


Baiklah, terima kasih kalian, untuk seluruh pasangan yang sudah hadir dan berakhir dengan pesakitan.

Sungguh, aku tidak akan mendoakan kebahagiaan kalian, aku tidak juga akan menyumpah kalian, Tidak akan mendukung kalian, juga tidak akan memohon untuk kembali kepada kalian..

Ya Dzat yang bernama Tuhan,
Maaf, karena kali ini aku kekanak kanakan dan mengetik di media sosial
Ini cukup menenangkan..

Dari Hambamu

Yang Patah Hati Berat
dan sedih


Whenever a person faces hardship, it’s easy for her to give up and walk away from their challenges or complain and blame those around him/her. They fall into depression, feel sad about their situation and feel powerless. They don’t understand “why this is happening to them” or “what they did to deserve this”, and thats how I feel.

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...