"Hidup hanya perlu membawa dua hal : "Rasa Malu" dan "Rasa Kasihan / Empati)
- Papa Indra 03 Des 2017
Sudah sangat lama sekali gelas gelas kopi tidak menjadi pendengar dari diskusi singkat kami , ya..aku.. ya papa.. , tapi sore ini berbeda, kami banyak bicara tentang hidup, tentang kehidupan, dan tentang menghidupkan
Papa bilang, dulu dia sangat perasa, hingga banyak orang yang menilainya tidak berperasaan, aneh bukan? , tapi realitanya memang seperti itu, analogi bersebrangan. Seperti keberadaan Tuhan yang jelas ada, namun banyak yang malah tidak melihat KeberadaanNya.
Kata papa, kata-kata sifat itu hanya bisa di rasa, bukan untuk dilihat dan dipertanyakan. Dari perasaan itu kita bermetafora.
Rasa Malu membawa kita malu jika melakukan hal-hal tercela, sehingga kecil kemungkinan kita melakukan banyak kesalahan sesuai Ajaran-Nya, serta secara otomatis menyadari bahwa kita Malu di Hadapan NYA,
Rasa Kasihan membawa kita menjadi manusia yang memiliki hati, menghidupkan jiwa, dan memperluas persaudaraan, sehingga tidak timbul kesombongan , keangkuhan, yang merusakkan.
Papa, laki-laki yang sebenarnya ku kagumi diam-diam
dan satu waktu dulu "pernah" ku benci diam-diam
Semoga Papa selalu sehat..
Karena "calon" pendampingku masih butuh ditemani diskusi bersama secangkir kopi seperti sore ini.
Trimakasih Pa
Graha Prima, Bekasi , 03 Desember 2017
- Papa Indra 03 Des 2017
Sudah sangat lama sekali gelas gelas kopi tidak menjadi pendengar dari diskusi singkat kami , ya..aku.. ya papa.. , tapi sore ini berbeda, kami banyak bicara tentang hidup, tentang kehidupan, dan tentang menghidupkan
Papa bilang, dulu dia sangat perasa, hingga banyak orang yang menilainya tidak berperasaan, aneh bukan? , tapi realitanya memang seperti itu, analogi bersebrangan. Seperti keberadaan Tuhan yang jelas ada, namun banyak yang malah tidak melihat KeberadaanNya.
Kata papa, kata-kata sifat itu hanya bisa di rasa, bukan untuk dilihat dan dipertanyakan. Dari perasaan itu kita bermetafora.
Rasa Malu membawa kita malu jika melakukan hal-hal tercela, sehingga kecil kemungkinan kita melakukan banyak kesalahan sesuai Ajaran-Nya, serta secara otomatis menyadari bahwa kita Malu di Hadapan NYA,
Rasa Kasihan membawa kita menjadi manusia yang memiliki hati, menghidupkan jiwa, dan memperluas persaudaraan, sehingga tidak timbul kesombongan , keangkuhan, yang merusakkan.
Papa, laki-laki yang sebenarnya ku kagumi diam-diam
dan satu waktu dulu "pernah" ku benci diam-diam
Semoga Papa selalu sehat..
Karena "calon" pendampingku masih butuh ditemani diskusi bersama secangkir kopi seperti sore ini.
Trimakasih Pa
Graha Prima, Bekasi , 03 Desember 2017
No comments:
Post a Comment