Thursday, May 18, 2017

Dik, namanya adalah hidup !

Selalu dan selalu ada hal yang tidak stabil saat beberapa kata berhasil terketik dan tertoreh di layar blog ini,

Kebenarannya, kita diberikan fikiran, hati, akal, dalam waktu yang bersamaan adalah untuk memilih. Kapan yang kita lakukan itu sebuah kebaikan, kapan tidak.

Oh ya, aku tidak tahu berapa banyak ku ciptakan luka seiring detik hariku berlalu, mungkin perlu ku buat notebook untuk meminta maaf ku satu persatu, agar tidak semakin merumitkan alur hidup sementaraku di Planet yang bernama Bumi ini.
-------

Dik, baiklah..
Kakak akan memulai ketikan ini untukmu, .. tentunya hanya yang berhasil muncul dari memori ku..
Akan kumulai dari wanita itu, wanita yang berhasil melahirkan, merawat, dan menjaga .

Tidak sebanyak kamu memang ku kenal sosok itu, tidak juga sebanyak kamu rasa sayang yang ku punya untuk dia, itu harus jujur ku akui..
Tapi dik, kebenarannya.. banyak hal yang jadi lebih mudah saat melihat dia tersenyum dan tanpa mengeluh, Rasa sakit memang lumrah adanya, terlebih rasa sakit yang di dera ku selama puluhan tahun ini, Dik, tetaplah.. itu namanya dendam.. dendam kakak.. Kakak ingin di sayang dengan bahasa sayang yang kakak pahami..

Kakak masih ingat betul saat mata kecil kakak menangkap pertikaian itu, Kakak masih ingat betul bagaimana dia menangis dan menjelaskan semuanya pada anak 2 tahun, ya .. anak itu adalah kakak..

Entah, kenapa kakak masih menyimpan memori itu, memori pertikaian kedua orang tua kita dulu, kakak menyukai cara mama tersenyum dik,

Dibumbui dengan hal manis juga tentunya,

Dik, namanya adalah hidup..

Kakak akan teruskan lagi nanti ya.. tetaplah disana..

No comments:

Post a Comment

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...