Seorang wanita menangisi dirinya sendiri
Berkelindan dalam nyanyian nuraninya yang hening
Tersenyum tanpa alasan berarti
Sepinya ikut menyorakkan
Berhenti.... Jangan lagi berjanji, nanti menyesal saat tiada lagi
Seperti seorang ibu yang menangisi perginya anak nya, bukan karena sedih kehilangannya saja
Tapi karena terlambat menyadari bahwa seumur hidupnya ia belum memperhatikan anaknya
Sang ibu menyesal dan ingin waktu diputar, "andai Ia mengasihi, tanpa banyak berjanji"
Seperti seorang ayah yang menangisi perginya anaknya, bukan karena sedih kehilangannya saja,
Tapi karena terlambat menyadari bahwa luka, pukulan yang ia berikan kepada anaknya ternyata terlalu banyak, tubuh dinginnya membiru
"Andai Ia menyayangi, tanpa banyak berjanji"
Seperti seorang laki-laki yang menangisi kepergian wanitanya, bukan karena sedih kehilangannya saja,
Tapi karena terlambat menyadari bahwa amarah , ketidakpedulian, kejahatan , ucapan keji terlalu banyak di berikan kepada wanitanya
Ah terlambat,
"Andai Ia memperlakukan dengan layak, tanpa banyak berjanji"
Berhenti berjanji,
Mulailah melihat nyata sekeliling mu
Bahagia apa yang sudah kau kerjakan untuk sekitarmu hari ini?
Rizki apa yang sudah kau bagikan untuk bahagia sekitarmu, pasanganmu, orang tua mu?
Bahagia bukan hanya tentang dirimu
Ini universe, buka matamu..
Berhenti berjanji ..
Ditulis di Kemacetan Jalanan
06 September 2020
Bekasi