Saturday, January 26, 2019

Diana Fadiah

Setiap Kisah membawa kita sesuai penerjemahan asa kita sendiri
============================================


"Kali ini kamu sudah keterlaluan Diana" , kata Ummi saat Diana mencuri kotak amal,
"Jangan Potong tangan Dian Ummi", Diana merengek dan menyesali tingkahnya yang konyol, iya.. kekonyolannya , tingkah nakal nya, dan sewajarnya anak anak kelas 2 SD

Perihal itu selalu kami bagi saat kami makan siang berdua saat kami Dewasa, yang ada kami hanya tertawa terbahak dengan tingkah kami saat masa kanak kanakk, anak bahkankamip bekerjasama dalam menciptakan metoda roket menuju angkasa , namun kami berdua hanya tertegun, karena kami bekerja sama melalui bayangan mimpi mimpi kami .

"Nanti aku mau kerja dapat uang banyak,  mau kerja di kantor makanan", kata Diana
"Aku mau jadi Direktur", kataku setelah berimajinasi

"Memang Direktur itu kerjanya kaya apa? , Tanya Diana sembari memainkan keras ayunan kami dulu

"Direktur itu kerjanya ngasih pizza dan sphagetti ke anak anak panti, seperti Pak Echal"

Itu jawabku

Lalu Diana bilang : "Kamu gak bisa jadi Direktur, karena mata kamu gak sipit seperti Pak Echal"

Direktur harus sipit


Bahagia yang sederhana seperti pena

Katanya pena mencinta dengan sederhana
 Membantu memperjelas dengan meluluhkan segenap isi nya
Bak jiwa tak penuh drama menanggapi kehinggapan barikuda lantang

Aku berbeda
Tak seperti realita jiwamu

Sunday, January 20, 2019

14 hari menjelang 502

Pagi ini dengan santai bulu kuduk berdiri lagi, penuh ketakutan tapi juga pengharapan

Ternyata tidak ada lagi fotoku disana, dimayamu .. aku menunggu sejak bulan 12 itu..

Semoga, masih dengan semoga yang sama
Baiklah berbahagialah..


Untuk seseorang yang kerap memanggilku Hime

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...