Tuesday, October 31, 2017

Tangan Diana Mau Di Potong

“Javits, kamu mau beli es bubur sum sum gak?”, kata Dian dengan mata yang sok sok an dibuat berbinar. “Mau, tapi uang jajan aku udah abis”. Es bubur Sum-Sum selalu jadi andalan anak anak TPA dan Anak Asrama tiap sore, selain Bubur putih yang terbuat dari tepung beras dan disiram santan juga air gula, yang nggak kalah jadi rebutan adalah mutiaranya yang pink.

Pernah ditulis kan sebelumnya, bahwa 90% kekacauan yang terjadi di masa itu, sumbernya adalah Dian. Lalu tragedi itu pun terjadi, “Yaudah aku yang beliin, sini bantuin aku”,kata Dian somse alias sombong sekali.

Dengan tangan mungilnya yang berwarna gelap, Dian mengetuk ketuk kunci pengaitnya, dan terbukalah kotak amal masjid At-taqwa itu, bener bener kotak amal yang kita colong. Bukan karena saya ini anak baik, tapi perasaan gak tenang aja takut diomelin Ummi , bukan takut diomelin Allah, anak kecil mana ngerti.

“Dian, kayanya jangan deh, sebentar lagi TPA nya masuk, Ummi pasti datang”, ujarku. “Nggak akan ketahuan”, maish dengan nadanya yang somse. Karena perasaan peri mungil javits ini sudah nggak enak, pergilah aku ninggalin Dian yang masih heboh nutup lagi kotak amalnya. 

Kalau maling baik sih gitu, isinya banyak di dalam, yang di ambil sebutuhnya aja, sebutuhnya beli es bubur sumsum, 400 perak.

Celakanya, pas menutup kuncinya, kepergok Ummi dari jarak nggak lebih dari 1 Meter, dengan jurus jewer klewer nya, ditarik lah Diana pulang ke Asrama, di sidang. 

Awalnya dihukum bersihin kamar mandi, setelah selesai Diana di sidang abis, puluhan anak asrama di kumpulin, buat ngeliat tangan Dian yang mau di potong.

Ngerasa bersalaaah banget saat itu, gak mau ngeliat dari jarak dekat, pisau gagang hitam udah di taruh tepat di atas tangan Dian, terus Ummi numpahin Betadin di Tangannya Dian. Dalem hati gue kira tangannya udah kepotong. 

Nangis jejeritan si Dian, dan dia janji teriak teriak, sumpah sumpah gak akan nyolong duit kotak amal lagi. Gini nih drama konyol  nya :

Ummi    : Ayo Dian ngaku kenapa Mencuri kotak amal?! (dikasih tanda seru supaya ada efek marah)

Dian       : Dian mau jajan Ummi, ampphuuunn (sambil keluar ingus nya akibat nangis)

Ummi    : Kenapa jajan terus, Ummi potong ni tangannya ya ?!!

Dian       :  Jjjjangan Ummi, nanti Dian gak bisa Mandi (sumpah yang dia fikirin Cuma karena ga bisa Mandi,  konyol ni anak)

Ummi    : Ummi potong ni tangannya !!? kalau besok mencuri lagi!

Dian       : Engghhaakk Ummhii.. Dian besok gak nyuri kotak amal laghiiii (Ini gue yakin dulu Dian bener-bener ngerti kenapa dia milih ngomong kata kata ini, karena dia janjinya gak akan nyuri kotak amal lagi, dia nyurinya yang lain, yang duit mbak mbak asrama di atas lemari lah, yang makanan gue lah , huft)

Abis itu syahdu banget, tangan dian gak jadi di potong, tapi dia  dihukum bersihin masjid, tapi dibantuin Bang Karyadi (marbot masjid), yang berakhir dengan si Dian jadi Mandor, dan bang Karyadi yang ngebersihin seperti biasanya ,


Duh ! Dian !

Kamu yang datang di penghujung Rindu

Sudah jutaan detak jam tangan berlalu,
Memori membawaku kesana
Pada Tahun dimana kita pertama berbincang
Ya, tentang kopi..
Meskipun kali ini tentang Kopi tanpa Filosofi

Masih dengan rasa yang sama,
hanya di bumbui pedih yang semakin menjadi
Pedih yang meracuni tulus itu menjadi sebuah buruk benci

Kamu, masih seseorang yang sama
Seseorang yang selalu berhasil membuatku teralihkan dari rutinitas hari-hari yang sudah memulih semenjak kita saling menghancurkan

Jangan datang jika hanya tidak ingin kehilangan pemuja
Karena aku bukan Hamba kamu

Jangan menyapa jika hanya sekedar mengusir bosan
Karena aku bukan hiburan

Jangan datang apalagi di masa seperti ini
Masa nya aku menginginkan di rindu dan merindu terhujam

Ketikan ini untukmu
Yang kebiasaan datang di penghujung rindu
Yang tak pernah sempurna menyematkan rasa

Ruang Kerja Pagi Ini -
Bekasi
01 November 2017 10 Pagi

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...