Thursday, May 25, 2017

Dik Namanya adalah Hidup 2

Aku berhenti menggigit bibirku sendiri lantaran 'Ustadz' ini tiba-tiba menohok aku dengan ceramahnya, iya dik, kakak sedang melalui tarhib Ramadhan , "Tuhan akan memberikan ujian yang terus menerus sama kepada hambanya, jika hamba tersebut tidak pernah menuntaskan ujiannya, analogi nya seperti seorang murid yang selalu gagal ujian Kimia, kemudian sang guru pasti akan terus memberikannya soal soal untuk ujian Kimia, kalau pun ada tambahan Ujian Biologi, pastinya.. ujian Kimia tidak akan bisa dirubah menjadi soal-soal Bahasa Jepang"

Baiklah dik, kakak akan melanjutkan bercerita tentang orang tua kita, ngomong ngomong , kakak itu hampir tidak bisa mengingat masa kecil kakak bersama orang tua kita, kakak hampir tidak bisa mengingat kapan saat kakak meminta sesuatu ke orang tua kita.

Oh ya, kakak ingin bercerita kepadamu bahwa pekerjaan kakak kali ini sangat menyenangkan, 2 hari lalu baru saja kakak bertemu dengan keluarga K*lla, iya.. keluarga dari W*k*l P*e***en kita, kawan kerja kakak bilang bahwa dia ini seorang milyader, seseorang yang sudah di takdirkan untuk "kaya" materi. Kamu harus tau dik, apa yang kakak rasakan malam itu, kakak mengingat kamu.. kakak mengingat cara mu membantu kakak mengaduk semen, memasang batako, menaiki tangga untuk memasang asbes untuk mewujudkan mimpi membangun rumah sederhana kita, meskipun kamu perempuan pula, dan juga kakak mengingatmu harus masak pagi-pagi , menyuci tumpukan pakaian, lantas mengantar kakak ke stasiun kereta untuk memulai mengais rizki.

Kenapa ya dik, apa ya hikmah untuk kita saat kita di takdirkan untuk menahan rasa lapar saat itu, dan dengan mata yang sama, kakak harus menyaksikan para milyader ini menghabiskan hartanya untuk ber botol botol alkohol , kepuasan birahi, kepuasan sesaat. Tidak kah Tuhan adil ya dik untuk urusan kita kali ini?

dan Dik, mimpi kakak belum sepenuhnya sempurna..
Kamu tau? sepertinya hati kakak ini hampir mati untuk urusan yang dinamakan 'cinta'
Kakak gagal ke sekian kali, semoga kamu tidak juga mengalami rumit yang sama seperti yang kakak alami.
Bagaimana mungkin seseorang yang 'katanya' bisa mendapatkan laki-laki yang sempurna, kenyataannya malah mendapatkan luka yang sempurna.

Baiklah dik, kali ini .. cukup sekian..
Kalau pun adik membaca ini suatu waktu..
Adik akan mengerti mengapa kakak tidak banyak bicara kepada mu
Tidak juga banyak bicara kepada keluarga kita

Kakak menahan banyak
Sebanyak luka yang masih basah di hati

Kakak
26 Mei 2016 , 12:56

No comments:

Post a Comment

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...