Sunday, May 28, 2017

Hujan Mendukung Senduku

Image result for hujan

Aku iri pada rintik hujan , yang dapat turun pasrah ke bumi tanpa ada penolakan apapun.
Aku iri pada angin, yang bisa tetap berdzikir pada-NYA sesuai dengan pergerakannya yang tidak mematikan.

Pagi ini begitu berbeda dari pagi-pagi yang lainnya
Masih di ruang yang sama.. masih di ruang kerja yang sama..
Masih melalui perjalanan yang sama.. Masih dengan aroma yang sama

Yang membuatnya berbeda hanyalah hati yang terasa tidak biasanya
Mereka menasihatiku untuk tetap menjalani sepenuh kuat yang ku miliki
Tapi .. sampai mana kuat itu ada?

Setelah segala hal yang terjadi.. Pesakitan itu dibuatnya...
Masih ku titipkan doaku untuk sebuah bayangan disana
Ku semoga kan untuk bahagia nya.. Suksesnya.. Tenangnya
Meski pandir memang jika tak merasa berbeda apapun juga..

Ku buka lagi lembaran catatanku tentang "Untuk kamu yang Patah hati"
kali pertama harus ku buat diriku sesuai catatan itu.
Semoga tidak ada kali kedua setelahnya..

Semoga bahagia dan keberkahan milik kita,
Insan yang berusaha menerima dan menjalani titah-NYA di bumi ini

Tidak terlupa juga,
ternyata.. hujan mendukung senduku.. rintiknya tidak berhenti sejak air mata ini tetumpah tak tertahankan...

Allah.. I'm begging you
Please make my life so true

Untuk kamu,
Yang akhirnya menyakiti dan kutinggalkan pergi
Bekasi, 29 05 17

Untuk kamu yang pernah datang

"Untuk kamu yang sengaja datang , menyelipkan sejumput bahagia, dan menorehkan begitu banyak luka..

Apa bahagianya jika 2 insan tidak berhenti untuk saling menyakiti?

Metode apa yang perlu dijadikan sandaran untuk itu?

Saat ini , aku terluka .. ku semogakan sendiri agar dirinu punya nurani..

Bahagialah..
Tidak mungkin juga aku tidak mengingatmu..
Ingatku.. memang aku selalu di buatNya patah hati di bulan bulan begini.


#Goresan
28 May 2017

Thursday, May 25, 2017

Dik Namanya adalah Hidup 2

Aku berhenti menggigit bibirku sendiri lantaran 'Ustadz' ini tiba-tiba menohok aku dengan ceramahnya, iya dik, kakak sedang melalui tarhib Ramadhan , "Tuhan akan memberikan ujian yang terus menerus sama kepada hambanya, jika hamba tersebut tidak pernah menuntaskan ujiannya, analogi nya seperti seorang murid yang selalu gagal ujian Kimia, kemudian sang guru pasti akan terus memberikannya soal soal untuk ujian Kimia, kalau pun ada tambahan Ujian Biologi, pastinya.. ujian Kimia tidak akan bisa dirubah menjadi soal-soal Bahasa Jepang"

Baiklah dik, kakak akan melanjutkan bercerita tentang orang tua kita, ngomong ngomong , kakak itu hampir tidak bisa mengingat masa kecil kakak bersama orang tua kita, kakak hampir tidak bisa mengingat kapan saat kakak meminta sesuatu ke orang tua kita.

Oh ya, kakak ingin bercerita kepadamu bahwa pekerjaan kakak kali ini sangat menyenangkan, 2 hari lalu baru saja kakak bertemu dengan keluarga K*lla, iya.. keluarga dari W*k*l P*e***en kita, kawan kerja kakak bilang bahwa dia ini seorang milyader, seseorang yang sudah di takdirkan untuk "kaya" materi. Kamu harus tau dik, apa yang kakak rasakan malam itu, kakak mengingat kamu.. kakak mengingat cara mu membantu kakak mengaduk semen, memasang batako, menaiki tangga untuk memasang asbes untuk mewujudkan mimpi membangun rumah sederhana kita, meskipun kamu perempuan pula, dan juga kakak mengingatmu harus masak pagi-pagi , menyuci tumpukan pakaian, lantas mengantar kakak ke stasiun kereta untuk memulai mengais rizki.

Kenapa ya dik, apa ya hikmah untuk kita saat kita di takdirkan untuk menahan rasa lapar saat itu, dan dengan mata yang sama, kakak harus menyaksikan para milyader ini menghabiskan hartanya untuk ber botol botol alkohol , kepuasan birahi, kepuasan sesaat. Tidak kah Tuhan adil ya dik untuk urusan kita kali ini?

dan Dik, mimpi kakak belum sepenuhnya sempurna..
Kamu tau? sepertinya hati kakak ini hampir mati untuk urusan yang dinamakan 'cinta'
Kakak gagal ke sekian kali, semoga kamu tidak juga mengalami rumit yang sama seperti yang kakak alami.
Bagaimana mungkin seseorang yang 'katanya' bisa mendapatkan laki-laki yang sempurna, kenyataannya malah mendapatkan luka yang sempurna.

Baiklah dik, kali ini .. cukup sekian..
Kalau pun adik membaca ini suatu waktu..
Adik akan mengerti mengapa kakak tidak banyak bicara kepada mu
Tidak juga banyak bicara kepada keluarga kita

Kakak menahan banyak
Sebanyak luka yang masih basah di hati

Kakak
26 Mei 2016 , 12:56

Friday, May 19, 2017

DIA SI SUBANG

Sesungguhnya .. menulis disini itu lebih menenangkan dan menyenangkan  dibandingkan media lainnya .. 

Ini adalah nama ke sekian yang akan ku bagi kisahnya dengan kamu blogi ..

"Aku menyukai caranya memperlakukan Ibunya, serta merta menggiring benak ku untuk membayangkan tentang mu, membayangkan selembut itu perlakuan mu kepadaku" -Javits



Seperti malam malam sebelumnya, ini berlangsung sama semenjak 2 bulan lalu, ya ! pulang larut dari kantor .. dan berangkat pagi dari rumah ...
Aku bukan penghafal yang baik, sebabnya aku baru dapat mengingat namanya setelah ke sekian kali pulang kerumah diantar oleh taksi biru nya ...
Perbincangan dengan dia itu selalu menyenangkan, aku selalu lupa lelahku saat aku memulai bincang.

Waktu berlalu, dan aku mulai ketergantungan selalu di antar oleh nya.. aku menunggu momen momen bercerita, tentang hari kerja, tentang kawan dekat yang jadi tidak dekat , bahkan tentang si Palembang itu..

Sini kuberi tahu,
Sikapnya sangat ramah, lembut dan sopan..
Belum lagi dia sangat menghormati ibunya.

Hampir tak ada cela, kecuali sebuah hal...
Nanti kamu ku beri tau... sekarang aku sangat mengantuk.....

Daaa

Thursday, May 18, 2017

Dik, namanya adalah hidup !

Selalu dan selalu ada hal yang tidak stabil saat beberapa kata berhasil terketik dan tertoreh di layar blog ini,

Kebenarannya, kita diberikan fikiran, hati, akal, dalam waktu yang bersamaan adalah untuk memilih. Kapan yang kita lakukan itu sebuah kebaikan, kapan tidak.

Oh ya, aku tidak tahu berapa banyak ku ciptakan luka seiring detik hariku berlalu, mungkin perlu ku buat notebook untuk meminta maaf ku satu persatu, agar tidak semakin merumitkan alur hidup sementaraku di Planet yang bernama Bumi ini.
-------

Dik, baiklah..
Kakak akan memulai ketikan ini untukmu, .. tentunya hanya yang berhasil muncul dari memori ku..
Akan kumulai dari wanita itu, wanita yang berhasil melahirkan, merawat, dan menjaga .

Tidak sebanyak kamu memang ku kenal sosok itu, tidak juga sebanyak kamu rasa sayang yang ku punya untuk dia, itu harus jujur ku akui..
Tapi dik, kebenarannya.. banyak hal yang jadi lebih mudah saat melihat dia tersenyum dan tanpa mengeluh, Rasa sakit memang lumrah adanya, terlebih rasa sakit yang di dera ku selama puluhan tahun ini, Dik, tetaplah.. itu namanya dendam.. dendam kakak.. Kakak ingin di sayang dengan bahasa sayang yang kakak pahami..

Kakak masih ingat betul saat mata kecil kakak menangkap pertikaian itu, Kakak masih ingat betul bagaimana dia menangis dan menjelaskan semuanya pada anak 2 tahun, ya .. anak itu adalah kakak..

Entah, kenapa kakak masih menyimpan memori itu, memori pertikaian kedua orang tua kita dulu, kakak menyukai cara mama tersenyum dik,

Dibumbui dengan hal manis juga tentunya,

Dik, namanya adalah hidup..

Kakak akan teruskan lagi nanti ya.. tetaplah disana..

Tuhan Yang Mana Yang Mencipta Patah Hati


"Aku tidak menyalahkan angin dan sepi, yang menyeretku sejauh ini, aku hanya terduduk patah hati untuk perasaan yang seharusnya indah, dan sebenarnya siapa Tuhan yang mencipta Patah Hati yang berulang ini?" 
 -Javits Ashlamiyah, 11 April 2017-


Patah Hati ? Ini Dia Obatnya

Kapan pun aku memejamkan dua bola pengelihatan ini, saat itu pun rasa tertusuk itu mengganggu , apakah ini sudah bisa dikatakan masa dimana hidup terasa seperti tidak?
1..2..3...4....... 14 dan entah di bilangan ke berapa angka itu berhenti dan hati tertata bahagia, atau mungkin fitrahnya adalah tetap terasa tidak menenangkan ?

Jika Tuhan yang mencipta bahagia? maka apakah Tuhan yang di agungkan itu ? apakah Tuhan yang sama dengan yang mencipta patah hati?

Tuhan yang samakah dengan Tuhan yang terus menerus menempatkan aku dalam ambang 'kerumitan' versi ku? , Ya Ampun ! itu terdengar seperti hamba bodoh yang tidak lagi teringat teori teori pelajaran ruhani yang juga ada di buku buku Agama Sekolah Dasar. isinya ( Allah selalu bersama Hamba-NYA yang sabar)


Baiklah, terima kasih kalian, untuk seluruh pasangan yang sudah hadir dan berakhir dengan pesakitan.

Sungguh, aku tidak akan mendoakan kebahagiaan kalian, aku tidak juga akan menyumpah kalian, Tidak akan mendukung kalian, juga tidak akan memohon untuk kembali kepada kalian..

Ya Dzat yang bernama Tuhan,
Maaf, karena kali ini aku kekanak kanakan dan mengetik di media sosial
Ini cukup menenangkan..

Dari Hambamu

Yang Patah Hati Berat
dan sedih


Whenever a person faces hardship, it’s easy for her to give up and walk away from their challenges or complain and blame those around him/her. They fall into depression, feel sad about their situation and feel powerless. They don’t understand “why this is happening to them” or “what they did to deserve this”, and thats how I feel.

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...