Thursday, May 18, 2017

Tuhan Yang Mana Yang Mencipta Patah Hati


"Aku tidak menyalahkan angin dan sepi, yang menyeretku sejauh ini, aku hanya terduduk patah hati untuk perasaan yang seharusnya indah, dan sebenarnya siapa Tuhan yang mencipta Patah Hati yang berulang ini?" 
 -Javits Ashlamiyah, 11 April 2017-


Patah Hati ? Ini Dia Obatnya

Kapan pun aku memejamkan dua bola pengelihatan ini, saat itu pun rasa tertusuk itu mengganggu , apakah ini sudah bisa dikatakan masa dimana hidup terasa seperti tidak?
1..2..3...4....... 14 dan entah di bilangan ke berapa angka itu berhenti dan hati tertata bahagia, atau mungkin fitrahnya adalah tetap terasa tidak menenangkan ?

Jika Tuhan yang mencipta bahagia? maka apakah Tuhan yang di agungkan itu ? apakah Tuhan yang sama dengan yang mencipta patah hati?

Tuhan yang samakah dengan Tuhan yang terus menerus menempatkan aku dalam ambang 'kerumitan' versi ku? , Ya Ampun ! itu terdengar seperti hamba bodoh yang tidak lagi teringat teori teori pelajaran ruhani yang juga ada di buku buku Agama Sekolah Dasar. isinya ( Allah selalu bersama Hamba-NYA yang sabar)


Baiklah, terima kasih kalian, untuk seluruh pasangan yang sudah hadir dan berakhir dengan pesakitan.

Sungguh, aku tidak akan mendoakan kebahagiaan kalian, aku tidak juga akan menyumpah kalian, Tidak akan mendukung kalian, juga tidak akan memohon untuk kembali kepada kalian..

Ya Dzat yang bernama Tuhan,
Maaf, karena kali ini aku kekanak kanakan dan mengetik di media sosial
Ini cukup menenangkan..

Dari Hambamu

Yang Patah Hati Berat
dan sedih


Whenever a person faces hardship, it’s easy for her to give up and walk away from their challenges or complain and blame those around him/her. They fall into depression, feel sad about their situation and feel powerless. They don’t understand “why this is happening to them” or “what they did to deserve this”, and thats how I feel.

No comments:

Post a Comment

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...