Sunday, September 6, 2020

Berhenti Berjanji

 Seorang wanita menangisi dirinya sendiri

Berkelindan dalam nyanyian nuraninya yang hening

Tersenyum tanpa alasan berarti


Sepinya ikut menyorakkan 

Berhenti.... Jangan lagi berjanji, nanti menyesal saat tiada lagi


Seperti seorang ibu yang menangisi perginya anak nya, bukan karena sedih kehilangannya saja

Tapi karena terlambat menyadari bahwa seumur hidupnya ia belum memperhatikan  anaknya

Sang ibu menyesal dan ingin waktu diputar, "andai Ia mengasihi, tanpa banyak berjanji"


Seperti seorang ayah yang menangisi perginya anaknya, bukan karena sedih kehilangannya saja,

Tapi karena terlambat menyadari bahwa luka, pukulan yang ia berikan kepada anaknya ternyata terlalu banyak, tubuh dinginnya membiru

"Andai Ia menyayangi, tanpa banyak berjanji"


Seperti seorang laki-laki yang menangisi kepergian wanitanya, bukan karena sedih kehilangannya saja,

Tapi karena terlambat menyadari bahwa amarah , ketidakpedulian, kejahatan , ucapan keji terlalu banyak di berikan kepada wanitanya

Ah terlambat, 

"Andai Ia memperlakukan dengan layak, tanpa banyak berjanji"


Berhenti berjanji,

Mulailah melihat nyata sekeliling mu

Bahagia apa yang sudah kau kerjakan untuk sekitarmu hari ini?

Rizki apa yang sudah kau bagikan untuk bahagia sekitarmu, pasanganmu, orang tua mu?


Bahagia bukan hanya tentang dirimu

Ini universe, buka matamu..

Berhenti berjanji ..


Ditulis di Kemacetan Jalanan

06 September 2020

Bekasi

1 comment:

  1. Terus menulis, cuma di tempat ini aku bisa menemui mu sepanjang hari...

    ReplyDelete

Rupanya ada juga tak biasanya

“Aishh… Sudah aku bilang bahwa tempatmu adalah menghamba padaku”, ujar si tampan kepada sang salju. Namun sang salju tak mendengarkan, karen...